Mohamad Sunjaya dan Vasili Svietlovidoff Tak Ingin Saling Mengalahkan
Pohon! Tahun 2012 lalu, kelompok Actors Unlimited dari Bandung mementaskan "Nyanyian Angsa" karya Anton Chekov di Sanggar Teater Populer, Jakarta. Dalam pementasan tersebut, aktor Mohamad Sunjaya yang ketika itu berusia 75 tahun memerankan di Vasili Svietlovidoff. Sehabis menonton pertunjukan tersebut, saya membuat catatan kecil. Begini.
Mohamad Sunjaya dalam "Nyanyian Angsa", 2012.
Foto: loveindonesia.com
|
Vasili Svietlovidoff dan Mohamad Sunjaya sama-sama menolak menjadi tua dan sama-sama punya pengalaman yang panjang di panggung teater. Keduanya bergumul dalam gerak yang efisien bukan semata-mata karena faktor usia—Vasili Svietlovidoff berusia 68 tahun dan Mohamad Sunjaya baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-75—tapi juga karena keduanya tak ingin saling mengalahkan. Maka, yang muncul di atas panggung adalah riak-riak, bukan gelombang, apalagi pusaran berdiameter besar. Tapi, pergumulan itu terasa ada, hadir membayang, karena banyak endapan yang naik ke permukaan, berkilau memancarkan pesona, karena telah digosok oleh waktu-yang-bergerak dan cakrawala yang terus berlari. Bahkan, pesona itu bisa muncul dari hal yang oleh banyak orang mungkin dianggap remeh, misalnya ketika Vasili Svietlovidoff-Mohamad Sunjaya mengucapkan “King Lear” dan “Hamlet” dengan ujung lidah menggantung.
Barangkali
Anton Chekov akan mengedipkan sebelah matanya kepada Mohamad Sunjaya yang
berhasil menghidupkan "Nyanyian Angsa" dalam nada-nada mayor, bukan
dalam nada-nada minor seperti banyak dilakukan oleh aktor-aktor lain. Tak ada
kemurungan yang terus menggelayut sampai lampu dipadamkan atau layar ditutup.
Yang ada adalah semacam suasana dalam potongan puisi Rendra:
…
Menepislah kematian.
Kami akan gigih biar karatan.
Dan percaya akan kemenangan
biarpun di atas kuburan.
Tak ada maut bagi cinta.
Tak ada kelayuan
bagi bunga kehidupan.
Semoga "Nyanyian Angsa" yang digelar di Sanggar
Teater Populer itu bukanlah nyanyian angsa bagi Mohamad Sunjaya. Aamiin. | Pedje, Sutradara Teater Pohon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar